ANGGARAN SELANGIT, HASILNYA AMIT-AMIT

              


 

ANGGARAN SELANGIT, HASILNYA AMIT-AMIT

 

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan selama ini berupaya untuk mempercantik Ibu Kota lewat berbagai pembangunan monumen, seperti tugu sepatu. Akan tetapi dalam pelaksanaannya, pembangunan tersebut menuai pro dan kontra hingga terjadi pembongkaran.

 

Detikcom telah merangkum beberapa tugu atau monumen yang pernah dibuat oleh Pemprov di bawah Anies Baswedan.

 

1. Instalasi Bambu 'Getah Getih'

Mulanya bambu 'Getah Getih' ini dipasang pada 14 Agustus 2018 di Bundaran HI untuk memeriahkan Asian Games. Namun sayangnya, karya seniman Joko Avianto ini tak mampu bertahan lama.

 

Biaya yang dikucurkan untuk Bambu 'Getah Getih' ini tidaklah ecek-ecek. Biaya pembangunan instalasi tersebut mencapai setengah miliar tepatnya Rp 550 juta dengan bantuan 10 BUMD DKI.

 

"Biaya sekitar Rp 550 an (juta) kemudian dikonsorsium oleh 10 BUMN kalau nggak salah," kata Anies kala itu.

 

Karya seni ini juga menuai kritik dari publik. Umumnya kritik itu datang dari para warganet yang mengisi komentar di akun Instagram Anies. Hingga akhirnya, pada 17 Juli 2019, seni instalasi seharga setengah miliar itu mulai dibongkar.

 

Pemprov DKI mengungkap alasan instalasi bambu Getah Getih di Bundaran HI dibongkar. Bambu tersebut ternyata sudah mulai rapuh karena faktor cuaca.

 

"Dilakukan pembongkaran karena bambunya sudah mulai rapuh karena cuaca sehingga jalinan bambu sudah mulai jatuh khawatir rubuh," kata Kepala Dinas Kehutanan Provinsi DKI Jakarta Suzi Marsitawati kepada detikcom, Kamis, 18 Juli 2019 lalu.

 

2. Tugu Sepeda

Pada April 2021, Pemprov DKI Jakarta tengah mengerjakan pembangunan proyek tugu sepeda di Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta Pusat. Tujuannya kali ini ingin mendorong pola hidup sehat masyarakat selama pandemi virus Corona (COVID-19).

 

Pembangunan ini menelan biaya Rp 800 juta dengan menggunakan dana dari pihak swasta. Wakil Gubernur (Wagub) DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengaku yakin tugu sepeda itu bakal jadi spot foto bagi kalangan milenial. Dia menyebut penganggaran terhadap tugu sepeda pun sudah diteliti oleh tim konsultan.

 

"Biayanya kan sudah dikaji dan diteliti oleh konsultan, tentu semua mengenai harga ada standar yang memenuhi syarat-syarat tertentu. Jadi silakan nanti ditanya oleh konsultan, kenapa biaya Rp 800 juta?" kata Riza di Balai Kota DKI, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Jumat (9/4).

 

"Tentu yang namanya kita harus menghargai daripada seniman, seni rupa kita yang membuat dan para konsultan tentu nanti akan jadinya akan baik, cantik, menarik, dan menjadi ikon di Jakarta, tempat selfie bagi teman-teman milenial," sambungnya.

 

Akan tetapi hingga hari ini, pembangunan tugu sepeda tak ada kabar kapan akan diresmikan. Bahkan, pembangunan ini mendapat kritik dari pejalan kaki.

 

Seorang pejalan kaki mengatakan pembangunan tugu sepeda kurang efektif. Warga lainnya khawatir kelak tugu sepeda dijadikan titik kumpul pesepeda, yang nantinya mengganggu mobilitas pejalan kaki.

 

"Efektif atau tidaknya menurut aku, aku lebih ke kurang efektif ya," ujar Tiara saat ditemui di Jalan Sudirman, Jakpus, Jumat (9/4/2021) lalu.

 

3. Tugu Sepatu

Tugu Sepatu ini yang baru dipamerkan oleh Pemprov DKI Jakarta pada September. Pembangunan dilakukan melalui kolaborasi Dinas Parisiwata dan Ekonomi Kreatif DKI Jakarta bersama dengan Jakarta Experience Board (JXB).

 

Beberapa instalasi sepatu raksasa dibangun di sejumlah titik di Jakarta. Berdasarkan catatan detikcom, tugu ini dibangun untuk menandai mulainya Festival Kolaborasi Jakarta 2021 yang merupakan bentuk dukungan Pemprov DKI terhadap pelaku ekonomi kreatif.

 

Tak berselang lama, tugu tersebut sudah dipenuhi dengan aksi vandalisme. Bahkan di Sudirman, Tugu Sepatu sudah tak nampak lagi terpajang. Sejauh ini, belum terdapat catatan berapa anggaran yang dikeluarkan untuk membangun tugu sepatu.

 

Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria menyayangkan aksi vandalisme yang terjadi di tugu sepatu Sudirman, Jakarta Pusat. Dia mengatakan tugu berbentuk sepatu itu tidak selayaknya menjadi objek vandalisme.

 

"Bukan tempatnya coret-coret di sana," kata Riza kepada wartawan, Sabtu (18/9/2021).

 

Sebuah tugu berbentuk sepatu muncul di sejumlah titik di Jakarta. Pemprov DKI menegaskan tugu tersebut merupakan hasil kolaborasi dengan pelaku ekonomi kreatif. Foto: Rifkianto Nugroho

 

4. Instalasi Batu Gabion

Pada 2020 lalu, Instalasi batu gabion dipasang di kawasan Bundaran HI, Jakarta. Sebelumnya, Batu gabion juga sudah pernah dipasang, lalu kemudian dicopot saat acara perayaan malam tahun baru 2020.

 

Tiga bronjong berisi bebatuan berdiri kokoh di sisi utara Bundaran HI, Sabtu (4/1/2020). Tanaman hias juga terlihat merambat di atas instalasi ini.

 

Pembongkaran instalasi batu gabion sebelumnya jadi sorotan karena dinilai boros anggaran. Tapi Pemprov DKI menegaskan proses bongkar-pasang tidak mengeluarkan biaya.

 

Dinas Kehutanan DKI Jakarta berjanji akan buka-bukaan soal anggaran instalasi gabion yang disebut-sebut bernilai Rp 150 juta. Kepala Dinas Kehutanan DKI Jakarta Suzi Marsitawati menerangkan anggaran Rp 150 juta itu bukan hanya untuk instalasi Gabion.

 

"Saya sampaikan juga, Rp 150 juta itu bukan hanya membuat satu titik ini. Tapi satu anggaran di Dinas Kehutanan di bidang pertanamanan ya, layaknya kita menghias kota. Jadinya ada pembuatan umbul-umbul, ada dekorasi, itu ada di dalamnya," kata Suzi di lokasi instalasi gabion, Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta Pusat, Minggu (25/8/2019) lalu.

 

0 comments:

Posting Komentar